Enjoy Exploring Lombok, Ini Itinerary Saya


21 - 25  Januari 2018, Enjoy Exploring Lombok, Ini Itinerary Saya.

Masih kurang percaya bisa menginjakan kaki dan juga muter-muter di Lombok untuk beberapa waktu. Ada yang menganjal di hati sebenarnya karena perjalanan ini terasa agak amburadul akibat tidak adanya plan sama sekali mulai dari keberangkatan. Niatnya sih "Let It Flow", tapi malah kesannya berantakan gak karuan. Tapi overall perjalanan ke Lombok untuk yang pertama kalinya ini asik banget dan banyak banget yang bisa dijadiin pelajaran, di share, dan nambah syukur kami ke Yang Maha Kuasa. Karena Traveling Tak Melulu Sesuai Ekspektasi, Ini Lombok Versi Saya :

Day 1 - Airport

Fligh pesawat kami pukul 15:35 WIB dari Bandara Internasional Juanda Surabaya dan Alhamdulillkah on time dengan cuaca yang cerah. Sekitar pukul 17:30 WITA kami sampai di Bandara Internasional Lombok (BIL) atau Lombok Praya. Selanjutnya segala penyebutan waktu akan disesuaikan dengan waktu setempat yaitu WITA.

Day 1 - Pantai Senggigi

Bukan hal yang mudah untuk mendapatkan transportasi yang murah di sini (bandara) karena transportasi online dilarang keras masuk area Bandara. Alhasil kami menggunakan mobil Bandara untuk mengantar kami ke Senggigi. Disinilah dimulainya perjalanan muter-muter kami. Perjalanan BIL - Senggigi menempuh waktu 1 jam lebih sedikit. Sampai di daerah Senggigi kami bermalam di Blue Coral Hotel, Senggigi.

Day 2 - Pantai Senggigi

Jika dari Blue Coral Hotel, Pantai Senggigi ya ada di depannya, sekitar 300 m kita udah akan nemuin Pantai yang seperti berikut, dan itulah Senggigi Beach. Pantainya biasa aja cuma unuk ada bagunan yang lumayan membuat unik di sini.

Day 2 - Pantai Kuta Mandalika

Perjalanan langsung menuju Lombok Timur yaitu daerah Kuta yang menempuh waktu 1,5 jam Senggigi - Kuta. Nah disini pantai modelnya kayak di Pantai Selatan atau Gunungkidul berjajar sepanjang pinggir laut. Pantai Kuta lebih banyak didominasi icon - icon Kuta Mandalika, batu papan nama, spot spot foto, taman bermain, juga penginapan dan orang berjualan karena memang daerah sini mulai terjamah pembangunan.

Day 2 - Pantai Tanjung Aan

Next beberapa menit ke timur lagi kita akan menemui Plakat menuju Pantai Seger kemudian menuju Tanjung Aan beberapa menit ke depan lagi. Disini view dan suasananya lebih sepi dan seperti di daerah pedalaman walaupun terlihat mulai banayak pembangunan di sana sini. Pantainya bersih dan bagus banget. Dari sini kita bisa liat Pantai Batu Payung dan Bukit Merese, tapi harus ditempuh menggunakan perahu alias nyebrang kalu ingin ke sana.

Day 2 - Pantai Batu Payung

7 menit penyebrangan dari Tanjung Aan menuju Batu Payung. Disini ada bukit yang katanya mirip Payung makanya dikasih nama Batu Payung.

Day 2 - Bukit Mrese

Nyebrang lagi dari Pantai Batu Payung ke Bukit Mrese yang letaknya berdekatan. Nah disini adalah tempatnya sapi sapi di gembalakan. Jadi puluhan sapi dibiarkan merumput sendiri oleh pemiliknya. View lautnya juga asik banget. Hijau diantara Biru, Keren.


Balik ke Kota Mataram dengan waktu tempuh 1 jam Kuta - Mataram. Kami menginap di Hotel City deket Alun-Alun Kota Mataram.

Day 3 - Air Terjun Sendang Gile

Keesokan paginya kami menyewa motor untuk melaju ke daerah Senaru, tepatnya desa Bayan, daerah kaki Gunung Rinjani. Disana ada 2 air terjun yaitu Sendang Gile dan Tiu Kelep. Perjalanan Mataram - Senaru memakan waktu 2 jam. Yang sesampainya di sana kita membutuhkan waktu 10 menit dari Base menuju Sendang Gile.

Day 3 - Air Terjun Tiu Kelep

25 menit arah naik lagi adalah Air Terjun Tiu Kelep yang bener-bener membuat saya terkesan setelah Kapas Biru Lumajang yang dimana merupakan Air Terjun terbaik (yang pernah saya liat), langsung tergeser dengan air terjun ini. Debit Airnya deras, mengalir keren dengan sungai yang lebar, tracknya hutan dan sungai yang aduh sumpah asli keren.


Seharian dihabisin untuk eksplore daerah kaki gunung. Apalagi kalau enggak Rinjani. Tentu pingin banget suatu saat bisa muncak ke sana. FYI, saat musim hujan Rinjani tutup total ya gaes. Kemudian kami memutuskan bermalam di Senaru dengan hawa dingin dan sejuknya gunung. Aaaaasik banget. Semacam kangen yang terobati sama hawa dingin, pagi, dan kabut.

Melanjutkan perjalanan 1 jam menuju Timur yaitu deretan Pulau di Luar Lombok nih, yaitu Gili Kondo, Gili Bidara dan Gili Kapal. Berada di desa atau jalan Sambelia, dengan start penyebrangan yaitu Pantai Padak Guar, Lombok Timur. Cari aja PLTU di daerah situ, kemudian masuk gang, ada papan namanya kok. Jalurnya mulus dan syahdu banget pemandangannya keren sepanjang jalan.

Penyebrangan dilakukan menggunakan kapal nelayan yang tentunya untuk wisatawan akan dikenakan biaya yang lumayan sih. Tapi Gili disini sepi banget serasa private pulau, Kontras banget dengan Gili Trawangan, disini bahkan tak ada hunian permanen sama sekali. Sebatas mata memandang adalah hamparan ladang ubi yang dikelola masyarakat Lombok dimana mereka seminggu sekali menggarap ladang di sana.

Day 4 - Gili Bidara

Menyebrang dari Padak Guar membutuhkan waktu yang singkat tapi cukup untuk menikmati indahnya laut dan hamparan pulau - pulau di sekitarnya. Dari kejauhan terlihat Gili Bidara dan Gili Kondo, Saat mampir ke Gili Bidara, sungguh pemandangan yang keren.

Day 4 - Gili Kapal

The great moment hari itu adalah di Gili Kapal. Gili ini berupa bukit pasir yang muncul tak tentu dengan area yang tak pasti pula. Jadi Pulau ini kecil banget yang tersusun dari pasir-pasir yang terbawa air laut dimana muncul pada waktu-waktu tertentu saja dan tempat yng tak menentu tergantung kondisi air laut. Beruntung kami menemui Gili ini saat berkunjung ke sana.

Day 4 - Gili Kondo

Ada 2 pulau disini, dengan pondasi yang sama kedua pulau ini disebut Gili Kondo. Berdasarkan info Bapak Nelayan yang mengantar kani, Gili ini namanya Gili Asem sedangkan Gili Kondo adalah Pulau yang lebih kecil di sebelahnya, jika air surut kita bisa jalan kaki ke Gili Kondo yang jalannya berupa tumpukan karang yang wajib pake sandal kalau mau jalan kesana.


Dari Gili Kondo langsung melunjur ke Pelabuhan Bangsal, Lombok Barat dengan waktu tempuh kurang lebih 3 jam total. Lumayan jauh ini. Tapi enjoy sekali karena jalannya gak padet dan viewnya kota, hutan, bukit, gunung, dapet semua.

Day 4 - Gili Trawangan


Tak ada asap kendaraan, enak banget buat asik-asikan. Menuju Gili Trawangan start dari Pelabuhan Bangsal, Lombok Barat penyebrangan mulai jam 10:00 - 17:00 dengan kapal yang berangkat nunggu penumpang penuh. Biaya kapalnya 15 ribu per kepala. Waktu tempuh sekitar 45 menit. Kami start pukul 15:30 nyebrang ke Gili Trawangan dan menghabiskan malam dengan berjalan-jalan menyusuri malamnya Gili Trawangan. Kami menginap di Bintang Darmawan Villa (BDV) yang tempatnya sederhana tapi nyaman buat saya walaupun lokasinya agak masuki ke dalam.

Disarani nyewa sepeda kayuh untuk transport selama di Gili Trawangan (50 rb seharian). Ada transportasi lain yaitu Andong dengan biaya 50 ribu per tujuan. Sangat tidak recomended untuk yang lagi Bacpackeran. Seabrek penginapan disana mulai dari yang low budget sampai yang istimewa juga available.

Day 5 - Snorkling

Snorkling jadi hal yang sayang banget kalau terlewatkan. Yang musti jadi perhatian, snorkling di sini yaitu menyusuri 3 gili yaitu Gili Trawangan, Gili Meno, dan Gili Air. Nah. Caranya simple banget, cukup ikut Public Tour yang dimulai pukul 10:30 - 15:30 WITA, itu paket Public Snorkling. Nah buat yang mau ngehemat waktu bisa make Private Tour dengan biaya yang terbilang berlipat-lipat. Jika Public Tour biayanya 100 rb saja, kalau Privat bisa 500rb. Biaya itu hanya snorkling saja, no dokumentasi. Kalau mau dokumentasi ya ada sewa Action Cam dengan nambah biaya pastinya.

Day 5 - Go Home

Penyebrangan kami pukul 12:45 menuju Bangsal langsung otw Airport. Transportasinya banyak banget disana bisa menggunakan travel atau naik kendaraan umum. Jika kendaraan umum waktunya agak panjang dan naik turun bus, sedangkan kalau mobil pelabuhan, langsung Bandara dan bisa dianar untuk beli oleh-oleh ya tentunya dengan biaya yang lumayan sih.

Sayang banget gak mampir Desa Sasak, Sade, dan Sukarara. Tapi udah lewat dan nyaksiin, cukup kali ya walaupun gak mampir. Yang menyenangkan lagi saya udah banyak ngobrol dengan orang asli sana yang welcome banget diajak ngomong mulai dari budaya sana, adat, tradisi, moderenisasi, dan banyak banget. Alhamdulillah ilmu dan pengalaman baru.


25 Januari 2018, Fligh kami delay alhamdulillah 15 menit saja karena alasan operasional. Dan ke-3 kalinya flight dengan cuaca hujan. Ngeri banget tapi Alhamdulillah mendarat dengan selamat di Juanda pukul 18:15 WIB. Doanya semoga kapan waktu bisa ke sini lagi atau ke daerah yang lebih timur lagi, nambah pengalaman dan pengetahuan baru lagi. Harapanya semoga bermanfaat untuk saya dan orang lain. Aamiin.

Team Perjalanan

Bagus Angan Brasilio

Kurnia Agung Pamungkas

10 Comments

  1. review penginapannya di instagram dong kak, kali aja kemarin sempet foto-fotoin ruangannya. Nyesel saya ga ke Batu Payung padahal nyebrangnya 7 menit yaaa hiksss asli mesti 10 hari. Gili Kondo udah masuk itiner aku, tapi ga sempet banget mampir

    ReplyDelete
    Replies
    1. Nanti deh kalo sempet tak riview di sini juga. Aslinya sih musti sebulan di sana. Hehe, Gili Kondo keren banget asli, cuantik,.. Sayang banget lho kelewatan.

      Delete
  2. Dianggarkan berapa Mas, kalau mau jalan-jalan ke lombok gitu..salam kenal

    ReplyDelete
    Replies
    1. Salam kenal Arikus. Kalo saya kemaren bisa dibilang overbudget sih, habis sekitar 2,5, dari anggaran 1,7. Termasuk tiket pesawat, hotel muter2 disana, plus oleh2nya. :)

      Delete
  3. Kalau angkutan umum dari bandara ke luar bandaranya pake apa (yang murah) ? apa cuman ada mobil bandara doang ?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Setahu saya akses dari bandara keluar ya mobil yg beroperasi di sekitar bandara saja. :)

      Delete
  4. wahh padat juga itinerary yaa..
    paling suka sama air terjun dan pulaunya euy..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Menurut saya itu masih acak2an dan masih banyak waktu yg di habisin di jalan. Jadi bisa di plan lagi lebih mateng dengan urutan destinasi agar bisa sejalan dan gak muter2 (bolak balik).
      Kalau saya paling berkesan di Air Terjunnya. Petualangan banget. :)

      Delete
  5. ahhh... jadi pengen nulis pas aku ke lombok tapi belum terlaksana sampe sekarang, hiks

    ReplyDelete
    Replies
    1. Buruan ditulis keburu lupa lho mbak. Selain bisa jadi dokumentasi pribadi, bisa jadi referensi yg mungkin pingin main2 ksana mbak.

      Delete