Akses dan Lokasi
Nama tempatnya adalah Lembah Desa Pulutan. Seperti yang kalian sudah pikir tentunya, Pulutan adalah nama sebuah Desa di Kapanewon Wonosari, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Dari pusat kota Wonosari memerlukan waktu sekitar 17 menit saja dengan akses yang mudah tetapi kondisi jalan yang saya bisa bilang agak tidak bersahabat di beberapa titik. Tapi, secara keseluruhan sangat bisa dan aman untuk dilewati.
Mulai dari pusat kota Wonosari kita bisa berjalan menuju Bunderan Siyono. Dari sini ambil arah Playen. Sekitar beberapa kilometer setelah itu ambil jalan ke kiri dan ikuti jalan sampai di lokasi. Jika dari kota Yogyakarta, bisa melalui Bunderan Siyono atau melalui Pertigaan Gading belok ke kanan sampai Pasar Playen. Ambil belokan ke kiri lalu perhatikan kanan jalan untuk masuk ke akses menuju Lembah Desa Pulutan. Untuk lebih mudah silahkan check Google Maps agar perjalanan anda lebih aman dan pasti. Penjelasan tadi adalah sebagai gambaran agar tidak terjerumus dalam buaian Google Maps yang kadang tidak sesuai ekspektasi. Hehe.
Tiket dan Jam Operasional
Waktu itu kami sampai di Lembah Desa Pulutan sekitar sore menjelang maghrib. Sampai di pintu masuk kami diberhentikan petugas yang sepertinya Karang Taruna Desa setempat untuk membeli tiket terlebih dahulu. Harga tiket di sini yaitu Rp 5.000,- per orang dan parkir Rp 5.000,- untuk kendaraan roda 4. Untuk tiket masuk sudah termasuk free teh poci di stand yang tertera dalam tiket yang diberikan. Lumayan, bayar 5 ribu sudah gratis teh poci. Tinggal gorengan dan jajan-jajan lainnya bisa ditemukan di stand UMKM yang ada di sini.
Ciri khas tempat wisata alternatif di Gunungkidul ini adalah jam buka yang sepertinya sampai 24 jam. Hanya saja, saya merasa kalau sudah larut malam sekali pasti stand UMKM juga sebagian membereskan dagangannya untuk lanjut menjajakannya esok hari.
Yang Menarik Di Sini
Gazebo-gazebo yang memang disiapkan untuk pengunjung menikmati jajan dan teh poci menambah kesan alam yang sangat kental. Tak perlu khawatir untuk kehabisan tempat. Tiap sudut lokasi wisata ini bisa kita gunakan untuk bersantai. Bisa hanya beralaskan tikar di sudut-sudut kosong selain jalan umum. Sama menyenangkannya kok. Apalagi jika berkumpul dengan keluarga dan kerabat dekat.
Fasilitas Pendukung
Area Parkir yang luas
Toilet yang memadahi
Tempat Ibadah yang Nyaman
Gazebo yang cukup banyak
Pendopo untuk acara besar
Pilihan jajan yang banyak
Secara keseluruhan kunjungan saya ke Lembah Desa Pulutan ini cukup menyenangkan. Walaupun malam namun suasanya cukup enak dan nyaman dengan pencahayaan baik dan lampu warna-warni yang menarik. Hanya saja saya penasaran untuk lain waktu mencoba kunjungan pagi atau sore yang jauh sebelum maghrib. Mungkin akan lebih berkesan. Karena pagi tentu area sawah lebih dapat suasananya apalagi ditemani kabut dan embun ditambah dingin segarnya area persawahan di desa. Untuk sore tentunya mengejar sunset dan beberapa waktu sebelumnya yaitu saat sore dengan suasana teduh dan cahaya matahari yang mulai tipis memudar. Atau mungkin teman-teman bisa share pengalaman kunjungan di waktu yang berbeda. Pastinya juga menyenangkan ya.
Bahagia dan sehat selalu semuanya. Salam lestari.
47 Comments
Selain menikmati keindahan Panorama ketika sedang berwisata, urusan perut adalah hal yang tidak bisa dilewatkan begitu saja.
ReplyDeleteMenarik banget sih, konsep wisata di lembah Desa Pulutan ini. Bisa dijadikan wish list kalo main main ke DIY suatu hari nanti
Thanks for sharing Mas
Urusan perut alangkah baiknya diutamakan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Hehe.
DeleteGunung kidul ini emang kreatif banget, dimanapun dan keadaan apapun bisa disulap jadi tempat wisata yang menarik. Nah salah satunya seperti lembah desa pulutan ini, buat foto-foto jadi aesteteik hhi
ReplyDeleteBener, di desa saya sendiri saja, di daerah Gunungkidul ini ada Bukit Wonosumilir dan Watulumbung.
DeleteLokasi wisatanya ciamik dan terawat. Sedang membayangkan betapa happynya menikmati jajan dan teh poci sembari menikmati alam. Pasti sempurna sekali suasananya. Sungguh menyenangkan banget
ReplyDeleteKalau saya sih cocok banget teh poci gula batu dengan nyamil gorengan. Suasana adem dan nyaman tambah betah, bisa sampai ketiduran.
DeleteWah di Gunung Kidul ada tempat secakep ini? Asyik banget euy
ReplyDeletePasti dingin banget ya kalau malam di sana. Menikmati suasana alam pedesaan kayak gini asyiknya bareng keluarga dan teman-teman dekat
Suasana tambah hangat saat berkumpul dengan kerabat dan atau teman dekat.
DeleteAsyiknya ya jalan-jalan ke Lembah Desa Pulutan, Gunungkidul, apalagi wisata ini mengusung tema eco park plus kuliner khasnya sama satu lagi ada gazebo yang bisa bikin pengunjng santai sejenak.
ReplyDeleteGazebo nih enak banget feelnya kayak lagi istirahat habis seharian menggarap sawah ditambah view yang pas beneran sawah. Sambil nyeruput teh dan nyamil tambah dapet banget suasananya.
DeleteHijau hijau memang bikin nyaman mata melihat. Justru ketenangan dan kenyamanan itulah yang dicari saat sedang berwisata
ReplyDeleteSetuju, sesaat lepas dari hiruk pikuk keseharian. Hehe.
DeleteKeren ini, jalan-jalan malam hari. Tetap cantik terlihatnya, dengan ramainya lampu warna warni. Malah kalau siang tidak akan terlihat cantik seperti malam. Benar 24 jam kah bukanya?
ReplyDeleteSementara info yang saya dapat begitu. Cuma seperti yang saya jelaskan untuk jam larut malam mungkin bakalan sepi.
DeleteKalau siang keindahannya lebih ke view sawah dengan suasana semilir angin ala pedesaan. Apalagi di dalam gubug sambil santap siang tentunya nyaman dan tidak panas. Saya kira sama-sama menarik cuma memang saya belum coba di lokasi lain. Berdasarkan pengalaman hidup di desa saja.
Ini versi sorenya keren karena Lembah Desa Pulutan punya pencahayaan baik dan lampu warna-warni yang menarik. Penasaran lihat hijaunya saat pagi atau menunggu sunset tiba. Berarti memang mesti datang lagi lain kali saat terang hari ...:)
ReplyDeleteBenar, makanya saya pingin nyoba di waktu yang lain.
DeleteMenarik banget yaa ini. Cocok untuk refreshing otak dan menepi dari segala kebisingan kota dan kesibukan hari-hari kerja.
ReplyDeleteSetuju, sejenak lupa sama keseharian yang kadang padat dan tak sempat beristirahat. Hehe.
DeleteKonsep wisatanya kalo diliat-liat dari foto & reels sampan kyknya rata" pengunjungnya itu keluarga ya mas? Kalau sendirian atau paling 2 orang aja lah ya, memungkinkan ndak ya kalo ke sana?
ReplyDeleteMemungkinkan sekali. Menurut saya mau berberapapun tergantung gimana kita menikmati destinasinya.
DeleteKebersihan toilet suka luput diperhatikan oleh pengelola di beberapa tempat wisata dan resto. Salut, deh. Di sini ternyata sampai ke toilet pun diperhatikan kebersihannya. Jadi bikin pengunjung betah juga. Unik banget lampu di jembatannya
ReplyDeleteUrusan sanitasi kelihatannya sepele tapi beneran penting kalau menuurut saya.
DeleteSerius keren banget ini, suasananya saya banget. Kayanya kebersamaan dengan keluarga akan lebih menarik ya. ditambah lelampunya sungguh puitis
ReplyDeleteSaya kok membayangkan ditambah rintik hujan tipis-tipis bakalan tambah syahdu. Hehe.
DeleteMenaerik tempatnya. Penasaran dengan pemandangannya ketika terang hari. Terbayangnya nih keindahan alami yang hijau dan menyejukkan mata.
ReplyDeleteSaya juga penasaran karena belum pernah dan reviewnya juga bagus kalau pagi.
DeleteMasya Allah, lembah desa puputannya keren juga ya Bang, hamparan sawahnya kalau pagi hari pasti masih asri dan sejuk.
ReplyDeleteBelum lagi fasilitas dan harga masuk yang ditawarkan begitu lengkap dan murah untuk dijangkau. Asli deh, pasti seru nyari spot untuk foto-foto di sana sembari bersantai ria. Gazebo dan lampunya sih yang menarik bagi Teddy.
Terima Kasih ya Bang.
Nah, saya rasa juga begitu suasana kalau pagi di Lembah Desa Pulutan.
DeletePaling tertarik dengan keberadaan desa wisata yang masih asri dan asli. Terbayang kesejukan udara dan kenyamanan untuk menyusuri tepi sawah yang masih begitu rapi. Terima kasih informasinya. Bisa jadi destinasi saat wisata ke Gunung Kidul
ReplyDeleteSiap sama-sama. Kalau di Gunungkidul emang banyak potensi desa wisata. Masih asri dan asli.
DeleteJogja emang mrce-murce untuk wisata yang ada di sekitar lahan warga. Ini definisi semakin malam semakin bagus ya. Sebab, highligtnya berupa lampu-lampu hias dan suasana sawah
ReplyDeleteBener, semakin malam semakin asik dan ramai.
DeleteWah kebetulan banget nih sedang cari-cari referensi liburan panjang sama do'i. Bagus banget desain lampunya. Auto jadi spot foto sih ini.
ReplyDeleteBisa banget mampir kalau lagu ke Gunungkidul.
DeleteKonsep wisatanya asyik juga nih, bisa menikmati alam dengan dekorasi yang gak kaleng-kaleng sih menurutku kalau dilihat dari fotonya, bisa jadi wishlist wisata nih buat aku
ReplyDeleteSip, semoga kunjungannya menyenangkan ya.
DeleteSuami asli Gunung Kidul, tapi jujur, aku belum jauh mainnya di sana. Hahaha, padahal dari rumah mertua ke Playen cukup lumayan menurutku. Ke sini ah, kalau mudik
ReplyDeleteOwalah, tonggo deso iki koyokane, hehe. Saya juga pas mudik kemaren kebetulan dapet info tempat wisata ini.
DeleteSelain jalan-jalan urusan perut memang ga bisa terlewatkan hehee.. konsep wisatanya keren nihh mantap bangett
ReplyDeleteSalah satu urusan yang tak boleh terlewatkan dan harus selalu diperhatikan.
DeleteItu sawah ya, Kak? ada ya sawah di GK? Kapan-kapan kalau pulang ke Yogya mampir lah ke sini
ReplyDeleteKayaknya masih banyak kok.
DeleteBaru liat lewat foto aja amaze banget. Apalagi aslinya.. fresh juga pasti udaranya.
ReplyDeleteSejuk banget emang udaranya.
DeleteKarena jogja selalu istimewa, apalagi pantai gunung keduanya yaa cantik tiada tara
ReplyDeleteKalau ini sih setuju banget. Selalu istimewa tiap sudutnya.
DeleteFotogenic banget lampu-lampunya
ReplyDelete