Jadi jalur trail pertama saya adalah Bromo. Menyusuri lautan pasir dan menyisir punggung bukit pengunungan yang mengelilingi Gunung Batok hingga tembus ke Jemplang (persimpangan antara ke Bromo atau Ranu Pane) adalah perjalanan nge-trail pertama yang sangat berkesan. Sekali lagi,
never underestimate yourself.
Bromo seperti biasa, mempesona.
Berangkat Dari Surabaya Rombongan 6 Kepala
|
Pas ada tawaran trail (27-28 Juni 2019), gak pikir panjang langsung saya
iyain aja, "Budhal, Lossss". Antusias banget karena pengalaman pertama
dan bakalan balik lagi ke Bromo setelah sekian sunrise terlewati
tanpanya. Hehe. Jadi awalnya saya sendiri ragu malah setelah ngelihat
motor trail berjajar rapi saat kami tiba di basecamp persewaan motor
trail yaitu
Kaldera Adventure
(Jalan Melati No. 14, Malang). Apalagi pas denger cerita kampas kopling
yang terbakar dan memori betapa tidak enaknya cerita evakuasi
(flashback Juni, 2015 first time ke Bromo dengan cerita salah satu
rombongan ada yang trouble kampas kopling). Ditambah ini pengalaman
pertama saya bakal ngendarain motor berkopling untuk jarak yang agak
jauh.
Pokoke yakin. Sampai di lokasi yang tempatnya gak gede sih tapi motor trailnya buanyak banget, kami mulai
dengan tanya - tanya jalur dan bagaimana kondisi di Bromo saat ini.
 |
Lokasi basecamp Kaldera Adventure |
Setelah ok lanjut nih milih - milih motor trail yang bakal dipake. Nyobain saatu - satu dan akhirnya saya kebagian dan make CRF 07 150 L. Selesai nyoba kami siap-siap peralatan pribadi dan gak lupa juga breefing sedikit tentang handling motor yang baik dan benar untuk meminimalisasi hal - hal yang tidak diinginkan. Dilanjutin berdoa dan gasssssss. Bismillahirokhmanirrokhim.
Berangkat Dari Kaldera Adventure
|
Sepanjang perjalanan yang tak inget
cuma jangan sering-sering main kopling gitu aja. Awal masih agak kikuk
make motor ini, secara pertama kali, tapi asli uenak banget ternyata
make motor trail, pokoknya beda lah. Berasa lakik gitu. Haha.
Jalur yang kami lewati ini adalah jalur ke Bromo via Malang. Alhamdulillah ini kali kelima saya ke Bromo dan kali pertama yang start lewat jalur Malang. Jadi lengkap deh, Bromo via Pasuruhan, Probolinggo, Malang telah terlalui. Nah begitu lepas dari jalur kota dan sampai di desa Ngadas memori
perjalanan terakhir langsung terngiang jelas. Jalurnya pun sangat
familiar melewati Coban Pelangi kemudian melalui loket tiket dan gerbang
selamat datang kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS).
Bromo : Siap Untuk Ber-trail Ria
|
Mulai menginjakan ban motor di pasir, saya langsung terngiang ke kata-kata masnya soal handling motor dan beberapa kali melewati pasir yang dalem, saya mulai mempraktekan breefing tadi.
"Gas aja jangan main kopling kecuali mau mindah gigi. Sentek sentek aja step by step". Dan akhirnya setelah beberapa kali percobaan akhirnya saya mulai terbiasa dan malah pingin nyari spot yang lebih menantang. Haha. Jadi pemanasan yang pas sebelum besok pagi cari jalur menyusuri bukit yang agak panjang.
Sunset Lautan Pasir Bromo
|
Jadi hanya aku, motor trail, dan Bromo yang bikin adem dan syahdu pas jadi satu frame. Tak ada kamu apalagi dia. Eaaaaa. Hehe.
Karena udah gelap kami lalu naik ke Desa Ngadirejo, yaitu tempat yang udah 3 kali saya singgahi saat ke Bromo. Familiar banget sama tempat ini bahkan tiap sudutnya. Oleh karena itu saya lebih memilih istirahat untuk persiapan besok. Karena memang badan agak pegal dan udara yang dinginya tak seperti biasanya saat saya kesini.
Bersih Diri Dilanjut Istirahat
|
Sempat menengok suhu di Bromo melalui aplikasi weather di smartphone saya, waktu itu nunjukin angka 11 derajat celcius, sedangkan teman saya sampai menceritakan suhu hingga 7 derajat celcius pada malam hari sewaktu saya tidur.
*****
Selamat Pagi Bromo
|
28 Juni 2019, pagi menyingsing dengan suhu yang cukup bersahabat. Matahari terbit yang sungguh keren. Seperti biasa, Bromo emang keren di tiap sudutnya.
Beruntung saya istirahat sangat cukup sehingga terasa segar saat
bangun tidur. Kami memulai hari dengan bareng-bareng
memasak dan menyantap mie instan. Lanjut packing dan setting motor dan
brum brum budhal.
Bromo Trail Kami Dimulai
|
Jalur yang kami lewati adalah lautan pasir, turun dari Desa Ngadirejo itu ambil kanan ketemu jeep-jeep yang standby dari penanjakan 1 atau Desa Wonokitri. Mulai dari sana kami ambil lurus aja ngikutin jalur trail. Nah setengah perjalanan jalurnya agak samar dan bahkan tak ada jalur yang terlihat. Akhirnya kami
mbrusuk-mbrusuk mengikuti arah yang telah ditentukan diawal sampai ketemu lagi bekas ban trailnya dan mulai kelihatan jelas jalurnya. Jadi kami mengikuti arah dari bertemunya 2 pengunungan (sisi kanan dan kiri kami) lalu ambil kiri menyusuri punggung bukit pegunungan yang mengelilingi Gunung Bathok yang akhirnya keluar kembali sampai di Jemplang.
Setelah jalur pasir sudah hampir habis dan bertemu ujung dari 2 pegunungan yang saya maksud tadi, kita akan memulai menyisir punggung bukit pegunungan ini.
Istirahat Setengah Perjalanan
|
Setengah perjalanan terlewati dengan sangat asik dan bahagia. Sampai di persimpangan kami berhenti sejenak mengatur nafas merencanakan jalur dan formasi untuk rute berikutnya.
Dari sini mulai bisa dibilang asik dan menantang. Di sini juga bakalan ketemu persimpangan dengan jalur berbeda beda, kami mengambil jalur yang sudah disepakati yaitu ambil kiri dari arah kedatangan kami (arah plank Ngadas, Malang). Bonus pemandangan yang ciamik yang baru ini saya temui selama beberapa kali ke Bromo. Ngeliat Bromo dari sudut pandang yang lain. This in the story and moment that i mean, "
cerita lain".
Nah, jalur yang kami lewati lumayan lho. Walaupun tajuknya fun trail tapi saya pikir lumayan extream. Melewati punggung bukit yang sebelahnya udah jurang, jalur yang naik turun kadang berbatu atau tanah berdebu. Lalu melewati daerah hutan dengan pohon tumbang yang menutup bagian atas jalan, dan banyak variasi jalur lainnya yang bikin asik. Setiap dapet jalur yang menantang, semakin pingin yang lebih. Dengan akhirnya beberapa dari kamu jatuh bangun bergantian di jalur yang berbeda. Hehe.
Menuju Akhir Perjalanan
|
Lepas dari daerah hutan lalu kami nemuin jalur cor-blok dan itulah pertanda perjalanan kami sampai pada akhirnya. Beberapa meter di depan kami sampai di tempat yang telah saya jelaskan tadi yaitu Jemplang. Gak kerasa sih, padahal tak kira sore baru bakalan keluar dari ngetrail ini tapi ternyata setengah hari gak sampai saja kami udah selesai. Yah cukup bagus sih untuk team yang tidak terlalu besar dan diniatin fun trail. Bisa jadi pemanasan untuk trail berikutnya yang lebih dinaikin levelnya. Overall saya sangat senang dan cukup keren sebagai pengalaman pertama saya.
Beberapa momen jatuh bangun yang sempet tak abadiin nih, buat pengingat tiap perjalanan pasti ada enak gak enaknya. Tinggal bagaimana gak enaknya itu kita rasa enak aja. Jadi yang ada enak terus. Besyukur, alhamdulillah. Hehe.
 |
Kebrusuk, ternyata jalurnya njeglong dalem gaes. |
 |
Ekspresi kecut setelah mbrasak-mbrasak dan gak yakin sama jalur yang dilewati. |
 |
Kaki gak sampe pas mau nginjek tanah, walhasil hilang keseimbangan kemudian glodak glodak. |
Kembali Ke Basecamp Kaldera Adventure
|
Setelah menghabiskan waktu leih dari 2 jam setelah selesai trail, kami kembali menuju Kaldera Adventure. Mengembalikan motor, bersih diri, istirahat sebentar kemudian langsung cus Surabaya.
Sekali lagi, never underestimate yourself. Tadinya saya pikir saya bakalan kesusahan dan sering ketinggalan rombongan. Tapi nyatanya enggak sih, malahan saya jadi antusias nyari-nyari jalur yang bisa dibuat atraksi lebih dari sekedar brum brum sama blar blar. Emang dasar kayak anak kecil dikasih mainan baru. Wkwkw. Oleh-olehnya pergelangan tangan kiri agak sakit, mungkin karena terlalu nahan dan fokus di kopling karena masih terbayang-bayang sama cerita kampas kopling. Duh kampas kopling, kamu tuh kayak mantan aja, mantan aja gak berani bayang-bayangin aku kok kamu berani-beraninya. Haha. Intermezo boleh dong.
Big thanks buat team yang udah ngajakin dan jadi team yang solid
sepanjang perjalanan. Terima kasih sudah memaklumi saya yang baru
pertama dan minim pengalaman handling motor kopling terlebih banyak
tanya-tanya gak jelas pada banyak hal yang saya gak tahu. Ditambah tidur duluan mulai sore. Hhaha. Mantep pol, mbois pokoke.
 |
Team Hore Bromo Trail "Odong-Odong Fun" |
Bonus Estimasi Biaya dan Itinerary
|
Nah ini saya coba ngasih estimasi biaya dan itinerary perjalanan kami. Perlu diketahui kami berangkat ber-6 satu rombongan dari Surabaya naik kendaraan pribadi sampai Malang. Tapi saya bakalan coba estimasi biaya yang mungkin bisa dipake kalo mau berangkat sendirian dan posisi sudah di Malang (Kaldera Adventure). Atau kalo mau rombongan dan start tempat lain tinggal nyesuain aja.
Estimasi Biaya
|
Sewa trail weekday |
250.000 |
BBM motor full tank |
50.000 |
Penginapan 1 kamar di Bromo |
150.000 |
Makan (4 x 25.000) |
100.000 |
Tiket masuk TNBTS Weekday |
29.000 |
Biaya lain-lain |
50.000 |
Total Biaya |
629.000 |
Nah jadi estimasi yang saya buat ini bisa diterapin per orang dan ini biaya yang InsyaAllah lebih dari cukup kalo tidak ada hal-hal tambahan yang tidak diinginkan. Dan biaya kebanyakan saya bulatin ke atas ditambah ada biaya lain-lain yang saya tambahin. Akan lebih berkurang lagi biayanya kalau jalan satu team rombongan dan biaya kayak makan dan penginapan bisa dibagi-bagi lagi.
Itinerary
|
Kamis, 27 Juni 2019 |
10:30 - 12:00 |
Perjalanan menuju Kaldera Avevture |
12:00 - 14:00 |
Persiapan dan administrasi |
14:00 - 15:00 |
On the way TNBTS |
15:00 - 17:00 |
Trail tipis-tipis, Nyunset, Explore lautan pasir Bromo |
17:00 - 20:00 |
Kegiatan bebas, nyantai, makan, bersih diri, dan lain-lain |
20:00 - .... |
Istirahat |
Jumat, 28 Juni 2019 |
05:00 - 06:30 |
Persiapan dan sarapan |
06:30 - 08:00 |
Start trail menuju savana Bromo |
08:00 - 10:00 |
Lanjut menyusuri punggung bukit TNBTS |
10:00 - 12:30 |
Ishoma |
12:30 - 13:30 |
Perjalanan balik ke Kaldera Adventure |
13:30 - 14:30 |
Bersih diri dan beres-beres |
14:30 - .... |
OTW Surabaya |
Nah terakhir sedikit sharing, jangan lupa siapin kondisi fisik dan mental. Juga jangan lupa bawa perlengkapan P3K standart ya ditambah obat-obatan pribadi. Terus snack kecil-kecilan selama perjalanan juga penting saat lapar tak terduga melanda. Yang terpenting jangan lupa air dan pastikan penyimpanan yang baik karena jalan akan berdebu sekali dan gak asik kalau air yang kita bawa campur-campur debu gak karuan. Terakhir buang sampah pada tempatnya ya gaes, atau kalau gak nemu tempat sampah bawa sampai ketemu tuh tempat sana.
Terima Kasih, Salam Lestri.
Ya ampun ini seru banget yak! Ada gak sih cewek yang ikutan ngetrail hahaha nantangin :P
ReplyDeletePas baca kalimat "malahan saya jadi antusias nyari-nyari jalur yang bisa dibuat atraksi lebih dari sekedar brum brum sama blar blar. Emang dasar kayak anak kecil dikasih mainan baru." ini bikin ngakak sih, karena setuju banget. Memang hal2 beda harus kita cobain, minimal sekali buat pengalaman hidup, biar tahu juga kalau diri ini gak sepayah itu kok wkwkwk
Nah kebetulan salah satu team yang berangkat ini cewek juga, suami istri gitu. Saya sendiri dari awal udah underestimate dulu sama kemampuan diri sendiri. Eh pas udah jalan ternyata mudah kok dan gak seseram yang saya takutkan. Bener banget harus berani cobain hal-hal beda minimal sekali seumur hidup. Bakalan jadi pengalaman baru yang mungkin akan sangat berkesan malahan. Hehe. Mantep.
Delete