Pesona Kapas Biru, Air Terjun Tersembunyi Lumajang

LastPost dari sequelnya Lumajang. Setelah mengunjungi Danau Ronggojalu di Probolinggo, mampir ke Jembatan Piket Nol saat OTW ke Air Terjun Kapas Biru. Dan ini terakhir sampailah di sini, Daerah Pronojiwo, Kabupaten Lumajang. Eits belum sampai ke Kapas Birunya, masih jauh.

Cerita Kami

Tibalah kami sekitar pukul 10:30 an di pintu masuk kalau saya bilang. Seperti khasnya air terjun terutama yang pernah saya kunjungi dan khususnya di Jawa Timur, aksesnya harus berjalan kaki untuk sampai ke sana.

Nah, track terpanjang yang pernah saya lalui sampai saat cerita ini di post ya di sini. Mereka bilang, "cuma 1 km mas, itu paling 20 menit, kalo jalannya cewek". Faktanya butuh waktu sekitar 45 menit dan menurut salah satu teman saya itu jaraknya lebih kalau 1 km, hampir lah 2 km an. Saya sih gak terlalu memperhatikan, karena lebih terpesona dengan pemandangan alam khas hutannya, sambil jepret sana sini buat dokumentasi.



Tak ada keindahan yang mudah. Itu kata yang terngiang di benak saya saat beberapa meter sampai di lokasi. Setelah naik turun daerah hutan, semak, jalan setapak, tangga pipa dan bambu, tibalah di area seperti persawahan, hijau dan asri banget. Didepannya ada jembatan dengan sungai yang mengalir dari aliran air terjun Sampai disini air terjunnya belum terlihat, padahal sudah beberapa meter di depan dan suara gemuruhnya sudah terdengar samar-samar. Setelah jembatan dan agak menikung sedikit, barulah Air Terjun megah yang wow banget tersaji. Makanya saya sempat bilang ini, Desa Air Terjun Tersembunyi (Takigakure). Karena letaknya tersembunyi banget dan gak akan terlihat sampai tetes terakhir (Taki=Air terjun, ala-ala serial komik naruto). Maksudnya sampai langkah terakhir. Rasanya surprise banget lah.


45 menit perjalanan yang menurut saya sudah sangat menantang dan menyenangkan ditambah sajian air terjun, air jernih dan hembusan angin serta cipratan air yang sueger banget menambah hati semakin terpukau dan puas. "Maka Nikmat Tuhan manakah yang engkau dustakan".

Akses Dan Lokasi 

Air Terjun Kapas Biru terletak di Daerah Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Propinsi Jawa Timur, Indonesia. Menurut informasi, Air Terjun ini baru dibuka 2 minggu sebelum puasa ramadhan 1436 Hijriah / Tahun 2015. Saat kami sampai di sana, hari kerja sehingga hanya ada 2 sepeda motor dak kami rombongan menggunakan mobil. Kalau gak salah tiap orang ditarik karcis 5 atau 10 ribu saya lupa dan parkir mobilnya sekitar 5 ribu kalau gak salah, atau gratis yan. Saya agak lupa. Heeeee..

Estimasi saja, biaya masuk 10rb dan biaya parkir 5rb. Belum ada restribusi untuk daerah kok jadi biayanya cukup 15 ribu saja itu estimasi paling maksimal. Bisa lebih. Tapi kurang tahu kalau weekend beda atau engak.


Untuk menuju ke lokasi :
  • Dari Arah Lumajang : Memasuki daerah perbukitan menuju arah malang, melewati Jembatan Piket Nol, lurus keatas, masuk daerah perkotaan, pertigaan ada plakat belok kanan, ada jembatan (yang kalo diamati bisa kelihatan banyak air terjun dari sana), 300 meter setelah lapangan pronojiwo, setelah persimpangan kemudian ambil kiri ( ada banner sebelah kiri jalan bertuliskan Air Terjun Kapas Biru )
  • Dari Arah Malang : Malang - Turen - Dampit - Pronojiwo, Cari kantor polisi Pronojiwo, tidak jauh dari polsek ada jalan tikungan ( ada banner sebelah kanan jalan bertuliskan Air Terjun Kapas Biru ) dada jalan cor sebelah kanan dan ikuti jalan cor sampai mentok diujung jalan.

Tips and Trik

Dirasa perlu utuk berbagi sedikit pengalaman saat menuju ke Air Terjun ini, tidak seperti Air Terjun yang pernah saya kunjungi sampai sekarang, ini sangat berbeda, beberapa saran untuk yang akan menuju kesini :
  • Pastikan persiapan yang matang mengenai kendaraan, fisik, budgeting, dokumentasi, peralatan dan mental.
  • Karena track yang lumayan jauh dan naik turun, disarankan memakai sandal gunung atau tracking, sepatu juga boleh (tapi resiko basah), lebih enak pakai sandal gunung.
  • Persiapkan bekal, terutama air minum yang cukup selama perjalanan dan bekal yang juga dapat mengembalikan tenaga.
  • Bawa mantol jika diperlukan. Saat kami kesini, cuaca cerah sampai saat kita akan pulang, gerimis mulai datang. Sebenarnya ini asyik buat saya, tracking dengan sedikit basah basahan dan rintik hujan, tidak disarankan untuk yang tidak kebal terhadap hujan. :)
  • Berhati-hati selalu karena jalan naik turun dengan sebagian pembatasnya bambu. Lebih lagi kalau hujan dan deras, jalan licin dan disarankan segera balik, takutnya banjir. heeee..
  • Selalu bawa tas kresek (plasik) untuk sampah pribadi. Tolong untuk tidak membuang sampah sembarangan. Sampah Tarus tas kresk dan jangan lupa dibawa pulang, Buang di tempat sampah saat pulang.
  • Disarankan membawa tas untuk bekal dan perlengkapan jika berniat nyebur.
  • Pastikan peralatan dokumentasi sesuai dengan situasi dan kondisi. Air da Basah.
  • Selalu berhati-hati, jangan lupa berdoa, dan juga tunaikan kewajiban bagi kita yang muslim.


Sampai jumpa di cerita kami selanjutnya.
Salam Lestari.

0 Comments