Embung Batara Sriten Gunungkidul

Ketemu lagi dengan saya, jalan-jalan lagi, telusur kesana kemari lagi, menikmati dan mengenal alam sekitar kita. Untuk kali ini enggak jauh-jauh. Cukup di kampung halaman sendiri. Gunungkidul, The Hidden Paradise of Jogja. Yah, jadi surga tersembunyinya Jogja. Tersembunyinya di atas, bukan di atas awan kayak cerita Mahamerunya 5cm. Karena puncak tertingginya memiliki ketinggian yang berada di 859 mdpl, jadi belum bisa dibandingin sama puncak-puncak lainnya, apalagi Mahameru, puncak tertingginya Jawa. Tetapi pemandangannya gak kalah seru kok. Bener-bener jadi Paradise, apalagi Pantainya. Berjajar sepanyang selatan wilayah ini, dari paling barat sampai paling timur Gunungkidul.

Ok, langsung saja kita mulai perjalanan ke Embung Sriten atau lebih komplitnya Embung Batara Sriten. Denger kata Batara rasanya berbau misteri sejarah yang keren gimana gitu kan? Itu persepsi pertama saya pas tahu nama itu. Ternyata Batara adalah singkatan dari Batur Agung Utara. Iya, Embung Sriten ini letaknya memang berdampingan dengan Puncak Tugu atau Puncak Tugu Mangir dengan ketinggian 859 mdpl. Jadi saat berkunjung kesini, otomatis kalian juga berkuncung ke Puncak tertinggi Gunungkidul. Tinggal naik aja beberapa meter pas di sebelah embung ini. Embung ini berada di Desa Pilangrejo, Nglipar, Gunungkidul. Jangan lupa mampir pas pagi atau sore untuk menikmati keindahan embung ini secara maksimal.


Owh iya, buat yang masih binggung apa itu Embung, ini bisa jadi sedikit pengetahuan buat kalian. Embung adalah cekungan yang digunakan untuk mengatur dan menampung suplai aliran air hujan. Jadi sejenis waduk atau kolam buatan, cuma letaknya di atas pegunungan atau di gunung.

Saat memulai perjalanan, pastikan keseluruhan, baik tubuh, kendaraan, patner, dan barang bawaan anda berada dalam kondisi yang fit. Jangan lupa membawa air minum dan yang terpenting adalah masker, karena kondisi jalanan sangat berdebu, apalagi di musim kemarau seperti saat ini (saat tulisan ini dibuat). Bayangkan jalurnya tanjakan tikungan, cuma tracknya lebih pendek karena hanya berada di ketinggian 859 mdpl. Bukan jalanan aspal seperti akses ke bromo, tetapi jalanan yang masih ala kadarnya (masih dalam perbaikan karena semakin ramainya daerah wisata ini menuntut peningkatan infrastrukturnya termasuk akses ke Embung ini).

Tetapi, ketika sampai di atas, semua serasa terbayarkan melihat keindahan alam sekitarnya. Kita bisa melihat kota dari atas sini, Betapa hijaunya daerah ini, sungguh pantas dijuluki Surga Tersembunyi.



Akan lebih indah ketika kita berkunjung ke sana saat pagi atau sore hari karena moment tepan untuk sunrise atau sunsetnya. Terlebih kondisi yang tidak panas, sejuk, dan menenangkan. Tetapi berhati-hati dengan akses jalannya. Pada malam hari bisa dibayangkan penerangan kurang dan haru ekstra hati-hati. Akan lebih aman di pagi hari saat kondisi fit, tapi awas hati-hati dengan kantuk dan hawa dingin.


Foto panorama diambil dari pendopo atas Embung Sriten, sangat dekat dengan Puncak Tugu Mangir, karena posisi siang, panorama bawah kurang jelas terlihat. Karen itu disarankan kunjungan saat pagi atau sore. Selamat Menikmati Indahnya Gunungkidul.

Salam Lestari.

0 Comments